5 Pertimbangan Sebelum Mengungkapkan Cinta

http://collegecandy.files.wordpress.com/2008/10/03/love1.jpgLink
Be Smart - Apa sih arti cinta? Anda mungkin harus bertanya pada Seal. Pelantun Kiss from A Rose ini mulai berpacaran dengan Heidi Klum ketika model kondang ini sedang hamil putri pertamanya, Leni. Ayah biologis Leni adalah bos Formula One, Flavio Briatore. Sejak putus dari model asal Jerman itu, Briatore tak pernah terlibat dalam kehidupan Leni.

Meskipun Seal dan Heidi memiliki anak sendiri, yaitu Henry, Seal selalu menganggap Leni adalah anaknya sendiri. “Leni adalah anak pertamaku. Seperti saat Heidi mengandung Henry, aku melihat Heidi bertambah besar dengan Leni di dalam perutnya. Dan aku juga ada ketika ia lahir," ujar Seal.

So sweeeet... begitu mungkin komentar Anda. Untuk menerima pasangan kita seutuhnya (lengkap dengan kekurangan dan masa lalunya), tentu butuh pemahaman yang mendalam tentang konsep cinta yang sebenarnya. Karena itu, sebaiknya Anda tak sembarangan mengucapkannya. Apalagi, jika hubungan Anda dengan pria incaran Anda ini belum lama. Ada beberapa hal yang perlu Anda pertimbangkan sebelum Anda mengatakan "I love you", seperti:

Siapa yang akan menyampaikannya lebih dulu?

Hari gini, perempuan pun boleh menyampaikan perasaannya pada pria yang disukainya. Hal ini lebih baik daripada memendamnya terus, sampai akhirnya si dia menikah dengan orang lain. Tak ada salahnya kok, Anda bilang cinta lebih dulu. Namun, pastikan si dia memang memiliki perasaan yang sama. Tak ada yang lebih mengecewakan daripada menyadari bahwa pria yang dekat dengan Anda selama ini ternyata tidak memiliki perasaan khusus terhadap Anda. Bila Anda tak berani mengungkapkan perasaan, ya sudah, berikan saja sinyal-sinyal bahwa Anda menyukainya.

Apakah Anda memang benar-benar mencintainya?

Coba ingat-ingat, adakah teman, keluarga, atau Anda sendiri, yang pernah mengatakan "Aku cinta padamu" pada pasangan? Rasanya tidak. Anda pasti lebih sreg mengucapkannya, "I love you." Karena, hal ini biasa Anda dengar dari film-film, dan terdengar begitu manis. Lama-kelamaan, ucapan ini hanya terdengar seperti ucapan manis belaka. Di pihak lain, pria juga kerap mengucapkan kalimat sakti ini sebagai taktik manipulasi. Contohnya, waktu Anda marah besar karena kelakuannya, dan ia mengucapkan kalimat itu untuk meluluhkan hati Anda. Atau, untuk mencegah Anda pergi darinya setelah mengetahui ia selingkuh. Seringkali, orang pun tidak sadar bahwa dirinya bersikap manipulatif. Jadi, hanya katakan kalimat tersebut jika Anda memang meyakininya. Atau bahwa Anda bisa menerima segala kelebihan dan kekurangannya.

Spontan atau direncanakan?
Cara terbaik untuk mengatakan "I love you" adalah dengan membiarkannya tumbuh di dalam hati Anda, dan secara spontan mengungkapkannya ketika Anda merasakannya begitu menggebu. Anda bisa saja tiba-tiba mengucapkannya sebagai surprise, atau dengan menciptakan momen yang berkesan. Namun, memang, Anda harus berpikir lebih lama ketika akan mengucapkannya pertama kali. Hal ini membuat Anda tanpa sadar merencanakan, kapan sebaiknya menyampaikan hal tersebut pada pasangan. Hm... membingungkan juga, ya. Spontan mungkin lebih mendebarkan.

Apakah waktunya tepat?
Rasa berdebar-debar karena harus mengungkapkan perasaan itu kadang-kadang bisa mengacaukan keadaan. Jika Anda mengatakannya pada saat hubungan Anda sedang manis-manisnya, mungkin tidak akan menjadi masalah. Bahkan, akan membuat si dia tersenyum seharian. Namun banyak pula pria yang menyukai hubungan yang kasual, sehingga kalimat "I love you" justru akan membuatnya khawatir. Atau, si dia merasa Anda terlalu cepat mengatakannya, dan takut Anda akan mendesaknya menikah. Anda bisa saja meralat apa yang Anda katakan, tetapi si dia tetap akan mengingatnya.

Lebih baik menunjukkan, atau mengatakannya?
Actions speak louder than words. Banyak pasangan, khususnya pria, yang tidak mengutamakan kata-kata manis atau rayuan. Yang penting, ia bisa menunjukkan lewat perbuatan bahwa ia memang mencintai Anda. Coba bandingkan dengan rasa sayang Anda pada keluarga. Mungkin Anda tak pernah mengatakan "Love you, pa...", tapi Anda pasti akan segera pulang ketika ayah Anda merasa kesepian di rumah.

Menyadari bahwa ada seseorang yang selalu hadir saat Anda membutuhkannya akan menjadi makna yang lebih kuat daripada mendengar tiga kata tersebut. Tidak berarti Anda harus melarang diri Anda mengatakan "I love you", namun akan lebih berarti ketika Anda menunjukkannya melalui perbuatan.
sumber

1 comments: